image
Menu
Account
Cart

No products in the cart.

Wajah Ma’ruf Amin di Media

Pada pengujung Oktober 2022, nama Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin menjadi sorotan. Survei Litbang Kompas menunjukkan persepsi publik terhadap RI 2 ini merosot dari 62,7 persen pada Juni 2022 menjadi 55,5 persen pada Oktober 2022.

Jika Litbang Kompas melakukan survei langsung ke masyarakat, Jangkara akan melihat dari sudut pandang yang lain. Jangkara melakukan riset digital terkait bagaimana Ma’ruf Amin direpresentasikan di media massa dan diperbicangkan di media sosial.

Untuk pengumpulan data, Jangkara menggunakan dua alat big data monitoring milik PT Nestara Teknologi Teradata yaitu Newstensity untuk data pemberitaan dan Socindex untuk data percakapan media sosial.

Periode pencarian pemberitaan dimulai dari pertama kali Ma’ruf Amin menduduki jabatan RI 2 pada Oktober 2019 hingga September 2022. Untuk media sosial dibatasi selama tiga bulan terakhir yakni Juli-September 2022.

Di Newstensity, pencarian data menggunakan kata kunci nama (Ma’ruf Amin) dan jabatan (wakil presiden atau wapres). Sementara di Socindex, pengumpulan data menggunakan kata kunci nama (Ma’ruf Amin).

Monitoring pemberitaan terpantau di 2.647 media yang terdiri dari 2.335 media online, 280 media cetak, dan 32 media elektronik. Sementara untuk monitoring media sosial dilakukan spesifik di Twitter (X) karena percakapan terkait sosial politik lebih sering muncul di platform tersebut.

Ramai Disebut, Tapi Bukan yang Utama

Selama periode Oktober 2019 hingga September 2022, tercatat 210.708 berita yang menyebut nama Ma’ruf Amin. Namun, dari total itu hanya 87.872 berita yang menjadikan Ma’ruf Amin sebagai entitas utama baik sebagai narasumber maupun objek berita. Hal ini dilabeli sebagai penyebutan langsung (direct mention). Sementara, sisanya adalah berita yang hanya menyebut nama Ma’ruf Amin secara sekilas tanpa menjadikannya sebagai highlight utama (passing mention). (Slide 5)

Pembahasan selanjutnya akan fokus pada berita direct mention untuk bisa mengeksplorasi secara lebih detail bagaimana representasi Ma’ruf Amin di media massa. Dari 87.872 berita direct mention yang berhasil dihimpun, 72 persen di antaranya memiliki sentimen positif. Tingginya berita positif ini tidak lepas dari sokongan siaran pers yang disebarkan oleh tim Sekretariat Wapres terkait kegiatan-kegiatan Wapres. Topik tertinggi pada sentimen positif terkait dengan Vaksinasi Covid-19. Sejak akhir 2020 hingga akhir 2021, Wapres kerap melakukan pemantauan vaksinasi dan penanganan Covid-19, baik secara on site maupun online.

Pemberitaan negatif meraup 4 persen dari porsi pemberitaan. Topik tertinggi pada sentimen negatif adalah foto penghinaan yang membandingkan Wapres dengan karakter film dewasa “Kakek Sugiono” pada Oktober 2020. Sentimen negatif lain umumnya terkait kinerja Jokowi-Ma’ruf yang dirasa tidak memuaskan, baik di 100 hari pertama maupun di tiap pengulangan tahun. (Slide 7)

Selanjutnya, bila dilihat dari grafik linimasa pemberitaan tampak bahwa sejak pelantikan pada Oktober 2019, pemberitaan terus menurun hingga tahun 2020. Lalu, grafik mulai naik di tahun 2021 dan 2022.

Hal ini dikarenakan pemberitaan terkait Wapres Ma’ruf Amin acap kali laporan dari event, rapat kerja, kunjungan kerja, atau audiensi. Sehingga, saat Covid-19 melanda di Maret 2020, tidak terlalu banyak acara yang didatangi oleh Wapres yang disebabkan oleh aturan physical distancing. Sementara di tahun-tahun berikutnya saat mobilitas sosial mulai dilonggarkan, khususnya di 2022, semakin banyak acara yang didatangi sebagai bagian dari agenda kerja Wapres. (Slide 6)

Kerap Tampil di Acara Seremonial, Isu Covid-19 dan Keagamaan Paling Sering Dibahas

Penanggulangan Covid-19 telah menjadi topik dominan secara global dalam beberapa tahun terakhir. Begitupun dengan pemberitaan terkait dengan Wapres Ma’ruf Amin. Sebagai Wakil Kepala Negara, Ma’ruf Amin kerap memimpin rapat koordinasi penanggulangan dan vaksinasi Covid-19 baik di level pemerintah pusat, level pemerintah daerah, hingga monitoring langsung ke lapangan.  (Slide 9)

Selanjutnya, isu tertinggi yang paling banyak dibahas oleh Ma’ruf Amin, bersinggungan dengan unsur keagamaan yakni kehalalan dan ekonomi syariah. Terkait dengan isu keagamaan, Ma’ruf Amin juga sering membahas dan berkunjung ke pesantren. Melihat latar belakangnya sebagai tokoh agama, topik ini memang sering muncul karena merupakan bagian dari kepakarannya.

Ada pula topik pembangunan sosial seperti pengurangan angka stunting, penyaluran bantuan sosial, dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Isu-isu ini muncul sebagai bagian dari tugas Wapres sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemisikinan (TNP2K). 

Perihal pembangunan Papua juga kerap disampaikan oleh Wapres ke media. Urusan otonomi daerah memang berada di bawah kewenangan Wapres. Wacana pemekaran provinsi di Papua sudah sering disinggung Wapres sejak ia mulai menjabat hingga dikeluarkannya Undang Undang Daerah Otonomi Baru (UU DOB) tiga provinsi baru di Papua pada akhir Juni 2022. Pada Oktober 2022, Wapres juga ditunjuk Presiden sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. (Slide 8)

Meski banyak isu dan topik yang disampaikan di media, tetapi Ma’ruf Amin acap kali dinilai hanya sebagai simbol, formalitas, serta dianggap tidak banyak berkontribusi terhadap kerja pemerintah.

Dari hasil analisis pemberitaan, ada kemungkinan tudingan tersebut muncul karena Ma’ruf Amin jarang terekspos mengeluarkan kebijakan. Selain itu, ia juga kerap diberitakan muncul dalam kegiatan atau event formal seperti rapat kabinet, peresmian acara, peluncuran program, pembagian bansos secara simbolis, dan lain sebagainya.

Tiga jenis acara atau event yang paling banyak diberitakan adalah kegiatan kenegaraan baik formal maupun rapat koordinasi, seremonial, dan kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan. (Slide 9)

MUI dan NU Paling Sering Bersinggungan dengan Wapres

Faktor lain yang bisa menyebabkan citra Ma’ruf Amin jalan di tempat adalah kemelekatan pada organisasi yang menjadi latar belakangnya. Akibatnya, ada kesan bahwa Wapres hanya bergerak di zona amannya saja.

Berdasarkan analisis konten berita selama tiga tahun terakhir, Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia adalah organisasi non-pemerintah yang paling sering muncul dalam pemberitaan yang menyebut Ma’ruf Amin. Untuk MUI, topik paling banyak terkait dorongan Ma’ruf Amin agar MUI membuat fatwa tentang ganja untuk medis dan Munas MUI. Sementara terkait NU, Ma’ruf Amin banyak disebut dalam Muktamar NU ke-34.  (Slide 9)

Ma’ruf Amin juga sangat aktif mengunjungi pesantren-pesantren. Dari analisis pola kunjungan kerja selama tahun 2022, bila Wapres datang ke satu daerah, maka akan dijadwalkan beberapa kegiatan. Misalnya peresmian sebuah acara, pembagian bansos secara simbolis, dan kunjungan ke sebuah pesantren. Hampir bisa dipastikan bila Wapres berkunjung ke satu daerah, maka akan ada satu pesantren yang disinggahi.

Berdasarkan analisis pemberitaan, Ma’ruf Amin terkesan hanya mengurus topik yang berkaitan dengan keagamaanm meski sejatinya kegiatan lintas isu yang dilakukannya cukup beragam.

Percakapan Twitter (X)

Di Twitter (X), percakapan yang menyebut nama Ma’ruf Amin pada Juli hingga September 2022 tidak terlalu ramai. Total percakapan mencapai 18.954 percakapan (talk) dengan buzz reach atau kemungkinan percakapan muncul di timeline (linimasa) dari 177 juta akun. Jumlah author (pengunggah) yang terlibat mencapai 4.441 akun. (Slide 11)

Sentimen X di Socindex menunjukkan percakapan Netral dominan dengan 55 persen, diikuti sentimen negatif (31 persen), dan positif (14 persen). Porsi ini cukup berbeda dengan media massa yang didominasi sentimen positif dan minim sentimen negatif. (Slide 11)

Selanjutnya, akun-akun yang paling banyak menyebut nama Ma’ruf Amin di Twitter periode Juli-September 2022 berasal dari akun media massa, buzzer, dan akun resmi Wapres.

Meski sentimen positif hanya 14 persen dari total percakapan, akan tetapi akun yang mendorong percakapan positif yakni buzzer, masuk dalam Top 20 akun. Artinya, kuantitas unggahan positif dikejar untuk bisa mengimbangi sentimen negatif dari netizen. (Slide 12)

Selama Juli-September 2022, Socindex mencatat ada tiga puncak percakapan yang menyebut nama Ma’ruf Amin. Puncak pertama terjadi pada 6 Juli 2022 terkait Demo BBM oleh mahasiswa yang meminta Jokowi-Ma’ruf mundur.

Lalu, puncak kedua jatuh pada 2 Agustus 2022. Saat itu, Ma’ruf Amin mengeluarkan pernyataan kontroversial yakni, orang Indonesia adalah orang yang paling banyak masuk surga. Setelah menuai kritikan dari warganet, Wapres menjelaskan maksudnya dari hal itu karena orang Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Kemudian, puncak ketiga terjadi pada 7 September 2022 terkait demo BBM di Palembang. Saat Wapres tengah mengisi sebuah acara di Palembang, mahasiswa mengadang mobil Wapres sebagai bentuk protes atas kenaikan BBM.

Untuk topik tertinggi di X, dari sampel 8.561 percakapan yang bisa ditarik dari Twitter  oleh Socindex, diketahui demonstrasi kenaikan BBM yang menyebut nama Ma’ruf Amin menjadi topik dominan dengan 685 twit.

Lalu kritik untuk Wapres, termasuk terkait kinerjanya yang dianggap tidak menonjol dan juga karena ucapan kontroversialnya tentang masyarakat Indonesia paling banyak masuk surga tercatat sebanyak 337 twit.

Topik pemekaran provinsi baru di Papua juga turut banyak menyebut nama Ma’ruf Amin sebab Wapres memang mengkoordinasi daerah otonomi khusus termasuk Papua. (Slide 13)

Epilog

Analisis pemberitaan Ma’ruf Amin selama tiga tahun pertama jabatannya menunjukkan bahwa kegiatan wakil presiden cukup banyak dan mencakup beragam isu. Namun, topik pemberitaan yang dominan selain isu Covid-19 adalah kegiatan seremonial dan isu/topik keagamaan. Hal ini bisa dilihat sebagai salah satu faktor yang berpengaruh pada persepsi publik.  Ada sebagian masyarakat yang menganggap kinerja Ma’ruf Amin kurang menggigit. Bisa jadi anggapan itu muncul karena Wapres terkesan hanya bergerak di zona nyaman yang ia kuasai sebagai seorang tokoh agama.

Di media Twitter (X), Ma’ruf Amin bisa dibilang kurang populer. Engagement dikerek oleh buzzer dan akun media massa. Pun, apabila ada puncak percakapan yang muncul, biasanya disebabkan oleh kritik warganet atas satu isu maupun kejadian yang menyinggung Ma’ruf Amin.