image
Menu
Account
Cart

No products in the cart.

Angin di Pucuk Partai Beringin Terlalu Kencang bagi Airlangga

Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) melalui sebuah video. Video yang lantas diunggah di kanal YouTube beberapa media nasional pada 11 Agustus 2024 itu berisi rekaman pernyataaan Airlangga yang mundur.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahhirrohman nirrohim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran ini terhitung sejak semalam, Sabtu, 10 Agustus 2024,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.

Ia melanjutkan, Golkar akan mempersiapkan penggantian kepengurusan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berlaku di Partai Golkar. Semua proses tersebut akan dilakukan secara damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Golkar Siapkan Pengganti

Setelah ditinggalkan Airlangga, Partai Golkar segera melakukan proses organisasi untuk menyiapkan penggantinya. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar digelar pada hari Selasa (13/8/2024) untuk menentukan Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan dari rapat tersebut menetapkan Wakil Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita menjabat sebagai Plt. Ketua Umum Golkar.

“Secara musyawarah dan mufakat saya diberikan amanah untuk memimpin partai Golkar sebagai Plt Ketum Golkar dan tugas utama saya sebagai Plt Ketum Golkar adalah mengantarkan Golkar menuju Rapimnas dan Munas ke-11,” kata Agus.

Agus yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian tersebut turut menyebut tentang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan digelar pada 20 Agustus 2024 pagi di Jakarta. Pada malam hari masih di tanggal yang sama, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar diagendakan untuk dibuka.

Jadwal Munas Golkar itu dimajukan dari rencana semula pada Desember 2024. Urgensi itu muncul untuk mengisi kekosongan posisi Ketua Umum yang ditinggalkan Airlangga sejak 10 Agustus lalu. Munas yang menjadi luar biasa itu didahului Rapimnas untuk membahas sejumlah isu strategis terkait arah partai ke depan.

Jelang Munas, sejumlah nama mencuat untuk menduduki posisi Ketua Umum Golkar. Beberapa nama yang muncul antara lain Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, hingga Agus Gumiwang Kartasasmita yang telah menjabat sebagai Plt. Ketua Umum.

Golkar di Bawah Airlangga

Golkar memiliki prestasi mentereng di bawah kepemimpinan Airlangga. Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu, Golkar berhasil mendapatkan 23.208.654 suara pemilih atau 15,29 persen dari jumlah suara total.

Raupan suara itu menempatkan Golkar di posisi kedua, hanya di bawah PDI-P dengan raihan 25.387.279 suara atau 16,72 persen. Golkar dikalkulasi akan menempatkan 102 kadernya untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Performa Golkar dalam Pileg 2024 tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian Pileg 2019. Golkar yang telah dipimpin Airlangga sejak tahun 2017 tersebut mencatatkan 17.229.789 suara atau 12,3 persen dari total suara sah pemilih. Capain tersebut menempatkan Golkar di peringkat ketiga pemenang Pileg 2019 setelah PDI-P dan Gerindra. Golkar menduduki 85 kursi di DPR kala itu.

Golkar di bawah Airlangga pun selalu dekat dengan penguasa. Posisi Airlangga sebagai Menko Perekonomian tidak lepas dari peran Golkar yang turut mengusung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Belum lagi posisi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Di Pilpres 2024 pun, Golkar secara strategis menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang berhasil keluar menjadi pemenang. Peran Golkar berpotensi membawa keuntungan pada Golkar pada saat pemerintahan baru telah berjalan.

Anomali Mundurnya Airlangga

Lalu, apa yang menyebabkan Airlangga mundur? Sebelum Airlangga mundur, Golkar tengah dibayangi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Munaslub digadang-gadang akan digelar untuk melengserkan Airlangga dari kursi ketua umum.

Dalam sebuah video yang diunggah beberapa hari sebelum mundurnya Airlangga, Luhut sebagai Ketua Dewan Penasihat mengaku terkejut dengan adanya wacana Munaslub. “Apa yang salah dengan Ketua Umum Golkar, Saudara Airlangga? Saya di kabinet sama-sama dengan dia dan dia melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan menurut saya, Golkar dalam kepemimpinan dia itu juga mencapai prestasi yang cukup baik,” kata Luhut dalam video tersebut.

Belakangan muncul kabar bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) akan memeriksa Airlangga dalam suatu kasus dugaan korupsi. Airlangga memang pernah berurusan dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus korupsi ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) pada tahun 2022.

Kala itu, minyak goreng di berbagai daerah mengalami kelangkaan dan harganya melonjak, padahal Indonesia menjadi negara dengan produksi minyak sawit terbesar di dunia pada 2022 dengan memproduksi 59 persen produksi sawit dunia. Usut punya usut, produsen lebih banyak mengekspor minyak sawit tersebut. Hal ini lantas memicu Kejagung untuk menemukan pihak-pihak yang bertanggung jawab. Airlangga diperiksa sebagai saksi pada 24 Juli 2023.

Kejagung buka suara terkait isu pemanggilan Airlangga atas kasus minyak goreng itu. “Terkait pertanyaan apakah akan dilakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan, saya tegaskan bahwa kami sampai saat ini belum mendapatkan info soal itu. Kami baru mendapatkan info dari teman-teman media,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar.

Harli juga menampik kabar tentang surat perintah penyidikan (sprindik) terhadap Airlangga. Ia menegaskan bahwa penanganan perkara yang dilakukan Kejagung bersih dari kepentingan politik. Proses penanganan perkara Kejagung akan selalu dilakukan berdasarkan pada bukti dan fakta hukum. Harli menkankan bahwa penanganan perkara oleh Kejagung bebas dari tekanan atau pengaruh politik.

Dilansir kompas.com, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai bahwa langkah Airlangga mundur dari Ketua Umum Golkar adalah peristiwa anomali. Menurutnya, tidak ada masalah dari sisi internal Golkar. Posisi Airlangga sebagai Menko Perekonomian pun juga akan membantu proses transisi ke pemerintahan yang baru karena Airlangga dinilai baik dalam menjalankan tugasnya.

Agung menduga bahwa ada faktor eksternal yang cukup kuat hingga membuat Airlangga memutuskan untuk mundur, salah satunya adalah masalah hukum. Ia juga mengingatkan bahwa Golkar kini berada pada masa yang krusial karena sebentar lagi pendaftaran calon kepala daerah untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan dibuka pada 27–29 Agustus 2024. Tanda tangan ketua umum definitif akan dibutuhkan untuk keperluan formulir pendaftaran calon kepala daerah yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kekosongan kursi Ketua Umum Golkar membuat partai beringin itu harus segera menetapkan pemimpin barunya untuk melancarkan proses pencalonan Pilkada para kadernya.

Dari republika.co.id, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai langkah Airlangga untuk mundur dari Ketua Umum Golkar adalah keputusan yang mengejutkan. Hal itu karena Airlangga mundur di tengah prestasi Golkar yang sedang bagus dan konflik internal yang minim. Airlangga juga merupakan orang dengan jabatan tinggi, dengan jabatan Ketua Umum Golkar yang dirangkap dengan Menko Perkonomian.

Adi menduga bahwa mundurnya Airlangga memperlihatkan adanya kekuatan eksternal yang luar biasa. Ia menilai Airlangga mundur dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Mundurnya Airlangga adalah hasil dari strategi politik tingkat tinggi yang dapat memicu Golkar untuk menggelar Munaslub. Akhirnya, pelaksanaan Munaslub Partai Golkar terjadi secara alamiah karena memiliki tujuan untuk menetapkan posisi ketua umum yang kosong. Langkah ini lantas membuat pihak yang mengintervensi jadi lebih sukar terbaca publik.

Pemantauan Media

Grafik 1. Statistik keyword “airlangga” di X periode 9–14 Agustus 2024 (sumber: Socindex)

Pemantauan Jangkara di X (Twitter) merekam percakapan yang melibatkan keyword “airlangga” sebagai representasi Airlangga Hartarto selama 9–14 Agustus 2024. Hasilnya, Airlangga mendapatkan sebanyak 174.106 engagement, dibicarakan sebanyak 17.075 talk, 129.558 likes, dengan 2.446.842 audience. Buzz reach Airlangga berpotensi lewat di linimasa 148,7 juta akun.

Grafik 2. Bot score keyword “airlangga” di X periode 9–14 Agustus 2024 (sumber: Socindex)

Percakapan tentang Airlangga didominasi oleh bot. Dominasi bot yang cukup tinggi mengindikasikan percakapan tersebut teramplifikasi secara sistematis. Percakapan tentang Airlangga yang dibicarakan banyak orang membuatnya trending di X. Keyword Airlangga dapat diamplifikasi secara sistematis agar jangkauan semakin luas.

Grafik 3. Top tweet berdasarkan likes keyword “airlangga” di X periode 9–14 Agustus 2024 (sumber: Socindex)

Utas tempo.co yang menjadi top tweet berdasarkan jumlah likes menyajikan informasi yang cukup menarik terkait mundurnya Airlangga. Tempo memberitakan bahwa mundurnya Airlangga tak lepas dari upaya Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia untuk menduduki kursi Ketua Umum Golkar. Tempo juga menunjuk manuver politik Bahlil itu mendapat restu dari Presiden Joko Widodo agar Jokowi dapat mendapat tempat di Dewan Penasihat Golkar.

Empat kiriman teratas lainnya juga memperlihatkan isu-isu menarik yang bisa dijadikan alasan mengapa Airlangga mundur. King Purwa (BosPurwa) dan GELORA NEWS (geloraco) menuding Airlangga dan Walikota Medan sekaligus besan Jokowi, Bobby Nasution terlibat dalam penyelundupan bijih nikel yang merugikan negara hingga triliunan rupiah. Korban Ceklist Satu (AnKiiim_) mengunggah video potongan Rocky Gerung yang memprediksi Jokowi ingin melepas Airlangga. Lalu kiriman Kompas TV (KompasTV) memberitakan Jusuf Hamka yang ikut mundur dari Golkar menyusul Airlangga.

Grafik 4. Volume harian berita tentang Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar periode 9–14 Agustus 2024 (sumber: Newstensity)

Dari sisi pemberitaan, berita terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar mencapai 10.137 berita selama periode 9–14 Agustus 2024. Puncak volume berita terjadi pada tanggal 12 Agustus 2024 dengan jumlah berita harian mencapai 3.804 berita. Saat itu, pemberitaan sudah mendapatkan traksi setelah video pengumuman mundurnya Airlangga beredar pada 11 Agustus 2024 dan direplikasi oleh berbagai media. Topik mundurnya Airlangga masih akan terus bergulir mengingat pada 20 Agustus 2024 akan digelar Rapimnas dan Munas Golkar di Jakarta.

Grafik 5. Media teratas yang memberitakan topik Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar periode 9–14 Agustus 2024 (sumber: Newstensity)

Tempo.co menjadi media teratas yang menerbitkan berita tentang mundurnya Airlangga dari jabatan Ketua Umum Golkar dengan 191 berita. Disusul detik.com dengan 181 berita, kompas.com 165 berita, tribunnews.com 163 berita, dan kompas.tv dengan 115 berita.

Penutup

Keputusan Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar menjadi penutup yang antiklimaks bagi periode kepemimpinannya. Meski Golkar di bawah pimpinannya berhasil meraih berbagai prestasi, tekanan eksternal yang kuat tampaknya menjadi faktor utama yang memaksanya mengambil langkah tersebut. Kini, Golkar harus segera bergerak cepat untuk menentukan pemimpin baru yang mampu menjaga stabilitas partai dan mempersiapkan langkah-langkah strategis menjelang Pilkada 2024. Pergantian kepemimpinan ini akan menjadi ujian bagi kesolidan internal partai dan arah politik Golkar di masa pemerintahan baru yang akan segera berjalan.