Arogansi pengguna jalan kerap kali dikaitkan dengan jenis kendaraan tertentu. Persepsi itu muncul karena beberapa kasus yang viral melibatkan pengendara yang menggunakan kendaraan jenis tertentu. Perilakunya pun kerap membuat resah mulai dari sikap temperamen, mengacungkan senjata, hingga menggunakan pelat kendaraan palsu dan bersikap arogan di jalanan.
Hampir setiap saat media baik media massa maupun media sosial memang selalu diramaikan dengan beragam kasus yang melibatkan pengendara dalam berlalu lintas. Untuk memahami bagaimana potret berlalu lintas masyarakat Indonesia di media, Jangkara Data Lab melakukan riset dengan menggunakan big data media massa dan media sosial.
Riset ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku berlalu lintas masyarakat Indonesia yang tertangkap media baik media konvensional maupun media sosial. Hasil riset diperoleh dari analisis konten dari pemberitaan media massa dan percakapan media sosial di paruh pertama 2024.
Analisis pemberitaan dan percakapan media sosial X (Twitter) pada periode Januari hingga Juni 2024, di mana pengumpulan data (data crawling) menggunakan mesin big data Newstensity untuk berita dan Socindex untuk percakapan di X. Sedangkan, kata kunci menggunakan kata “plat kendaraan”, “nomor polisi”, “nomor kendaraan”.
Riset konten tersebut ini akan menjawab beberapa pertanyaan yakni:
- Apa peristiwa yang paling banyak disorot?
- Apa saja perilaku masyarakat maupun kejadian dalam berlalu lintas yang paling sering disorot media massa dan media sosial?
- Provinsi mana yang paling sering muncul sebagai lokasi kejadian dalam pemberitaan dan percakapan?
- Kendaraan roda berapa yang kerap diberitakan dan dibicarakan?
- Adakah stereotip tertentu yang kerap muncul terkait perilaku berlalu lintas?
Hasil riset secara lengkap dapat diunduh di sini.