Aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel mulai menggoyang kinerja brand. Salah satunya dialami oleh emiten gerai ritel makanan dan minuman yang mengelola Starbucks, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB). MAPB merupakan entitas yang menjalankan beberapa brand seperti Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva, Genki Sushi, dan Subway. MAPB tercatat membukukan rugi bersih pada akhir Juni 2024 akibat penurunan penjualan perusahaan.
Direktur Utama MAP Boga Adiperkasa Anthony Valentine McEvoy mengungkapkan kelesuan ini mulai terlihat semenjak serangan genosida Israel ke Gaza dari bulan Oktober 2023. Dampak penurunan pertama dari aksi boikot tersebut dirasakan oleh divisi penjualan perusahaan yang berbalik ke posisi negatif pada kuartal I tahun 2024.
Menurut data laporan keuangan perseroan, MAPB mengalami penurunan penjualan secara tahunan dari Rp1,99 triliun di kuartal I tahun 2023 menjadi Rp1,62 triliun pada kuartal I tahun 2024. Beban pokok penjualan MAPB juga menurun dari Rp631,9 miliar menjadi Rp496,89 miliar sepanjang Januari-Juni 2024.
Boikot telah menggerus penjualan Starbucks yang tersebar di Indonesia. Isu ini menjadi perhatian media, terutama setelah keluarnya laporan keuangan tersebut. Berdasarkan pantauan Newstensity selama 1 bulan terakhir, terlihat pemberitaan terkait kerugian Starbucks meningkat di akhir Juli 2024 hingga awal Agustus 2024 dengan puncak di tanggal 31 Juli 2024. Pemberitaan tersebut juga didominasi oleh sentimen negatif yang menyoroti semakin melesunya penjualan Starbucks di Indonesia.

Kelesuan ini juga bisa terlihat dari gerai — gerai Starbuck di Indonesia yang sepi oleh pengunjung. Bersamaan dengan itu, animo masyarakat terlihat mulai bergeser ke gerai kopi lokal.
Gerai Kopi Lokal Unjuk Gigi
Semenjak aksi boikot gencar dilakukan terhadap Starbucks, masyarakat mulai mencari alternatif gerai-gerai kopi lokal yang kini juga tak kalah inovasinya. Di media sosial, bermunculan poling dan unggahan-unggahan yang menyebut sejumlah brand lokal yang dianggap enak ketimbang Starbucks. Brand kopi lokal tersebut antara lain Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Point Coffee, hingga Fore Coffee.

Momen ini juga dimanfaatkan oleh gerai kopi lokal untuk melebarkan sayap usahanya. Beragam strategi juga diambil untuk mengambil pangsa pasar baru, mulai dari meningkatkan pelayanan dan berinovasi dengan menciptakan menu baru, menyasar UMKM, dan juga membuka cabang atau pop-up store di lokasi baru. Konsumen pun semakin punya banyak pilihan, selain Starbucks.
Terbaru, Fore Coffee sedang ramai diperbincangkan di media sosial terutama X. Salah satu warganet, Fauzan Muhajir, melalui akun X-nya @fauzanmuhajir mengunggah satu cuitan yang mengungkapkan opininya jika Fore Coffee dengan berbagai sajian menu kopinya sudah bisa menjadi pengganti Starbucks.

Unggahannya tersebut disertai dengan tangkapan kamera suasana di gerai Fore yang dipenuhi oleh pengunjung. Cuitannya tersebut mendapatkan 1 juta views dari warganet, 24 ribu likes, 3,9 ribu repost, 556 saves, dan 1,7 ribu replies.
Menanggapi cuitan Fauzan tersebut, banyak respons positif yang diberikan oleh masyarakat. Sebagian warganet setuju jika selain harga yang lebih ramah kantong, Fore memiliki produk yang rasanya tidak kalah enak dengan Starbucks.

Fore, sebagai kedai kopi lokal yang berbentuk startup, hingga awal tahun 2024 telah memiliki 175 gerai yang berlokasi di 33 kota di Indonesia, termasuk 1 gerai Singapura yang baru buka di November 2023. Dari segi penjualan, Fore Coffee menargetkan penjualan kopi hingga 65% atau sekitar 30 juta gelas di tahun 2024. Angka ini naik dari total penjualan di tahun 2023 sebesar 18 juta gelas.
Tidak dipungkiri jika aksi boikot terhadap Starbucks membuka kesempatan bagi coffeshop lokal untuk semakin berinovasi untuk merebut pasar Starbucks. Salah satu inovasi terbaru dari Fore Coffee adalah menciptakan 3 varian minuman baru dengan tema Taste of New Culture. Terdapat dua minuman kopi dan satu non-kopi yang dapat dinikmati oleg pelanggan yaitu Cappucino Caramelo, Vanilla Oat Latte, dan Matcha Strawberry Cream.
Melalui gebrakan rasa yang diciptakannya, Fore Coffe kemudian menjadi pemain utama dalam produk kopi kekinian yang juga inovatif. Sebelumnya, salah satu gebrakan besar Fore Coffee adalah peluncuran menu Butterscotch Sea Salt Latte yang hingga April tahun 2024 telah terjual lebih dari 5 juta cup. Menu ini menjadi salah satu menu best seller dan favorit pelanggan.
Berdasarkan data Socindex, selama pemantauan 2 minggu terakhir, terdapat total 101 cuitan yang membicarakan tentang Fore Coffee dengan puncak cuitan muncul di tanggal 2 Agustus 2024. Tanggal tersebut merupakan tanggal di mana Fauzan mengunggah opininya terkait Fore di akun X-nya yang juga mendapatkan respons yang signifikan dari warganet.

Diagram yang didominasi oleh gerai kopi lokal tersebut menunjukkan jika antusiasme masyarakat mulai bergeser dari Starbucks ke gerai kopi lokal.

Gandeng Barista Andal
Meskipun cuitan terkait Fore sangat signifikan di media sosial X, pemberitaan salah satu gerai kopi lokal tersebut juga tertangkap di media massa, yakni bergabungnya salah satu jawara World Barista Championship Mikael Jasin sebagai Chief of Coffee Innovation Fore Coffee.
Sebagai langkah awal bergabungnya Mikael dengan Fore, Mikael mencoba memberikan eksperiens yang berbeda kepada pelanggan dengan melakukan kolaborasi yang unik dengan tema secret bar. Dalam penyajiannya, ia menggunakan biji kopi lokal terbaik untuk mengangkat cita rasa kopi dari daerah. Ini merupakan langkah yang inovatif Tema dari set menu omakase yang dihadirkan merujuk pada penggabungan pikiran, tubuh, dan jiwa manusia untuk mendapatkan ketenangan.
Sama seperti di media sosial X, pemberitaan terkait Fore Coffee di media massa, didominasi oleh pemberitaan dengan sentimen positif.
Sasar UMKM, Gelar Pop-Up Store
Selain Fore, gebrakan juga datang dari Toko Kopi Tuku. Setelah berhasil membuka cabang di beberapa kota di pulau Jawa, akhir bulan Juli lalu Tuku singgah di kota Yogyakarta dengan membuka pop-up store di beberapa lokasi. Lokasi yang disasar oleh Tuku dalam kunjungannya adalah Bloomery Patisserie, Warung Kopi Raharja, Klinik Kopi, dan Warung Minarwati.
Dilihat dari unggahan salah satu ruang belajar di media sosial X, kunjungan Kopi Tuku ke Jogja mendapatkan respons yang signifikan dari warganet. Kunjungan ini dapat dilihat sebagai usaha Toko Kopi Tuku untuk meriset pasar penikmat kopi di Jogja dan juga sebagai bentuk membangun relasi dengan pelanggan.

Cuitan tersebut mendapatkan 325 ribu views, 4.9 ribu likes, 1.6 ribu repost, 140 replies, dan 1.000 saves. Selain harganya yang cukup ramah di kantong, pop-store seperti ini dapat dilihat sebagai slow lunch yang dapat lebih merangkul masyarakat serta dapat memajukan UMKM. Antusiasme masyarakat Jogja juga terlihat dari kolom komentar di salah satu unggahan Toko Kopi Tuku di laman Instagram resminya.


Usai singgah di kota Jogja, banyak penikmat kopi yang menantikan hadirnya gerai Kopi Tuku di kota Jogja agar tidak perlu jauh — jauh ke Jakarta atau ke cabang Kopi Tuku di kota lain.
Penutup
Tren konsumsi kopi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun secara tidak langsung mengajak gerai kopi lokal untuk memutar otak menciptakan gebrakan guna memikat pelanggan serta memajukan bisnis mereka. Kesempatan ini semakin meningkat saat aksi boikot Starbucks semakin intens dilakukan secara global, bahkan di Indonesia. Beragam bentuk inovasi serta racikan rasa kopi baru yang diciptakan oleh coffeeshop lokal diharapkan dapat menarik lebih banyak penikmat kopi. Berbagai inovasi yang diciptakan diharapkan tidak hanya berlangsung sementara tetapi berkelanjutan dengan membawa value dari masing — masing kedai kopi.