image
Menu
Account
Cart

No products in the cart.

Riset Harga Rumah di 5 Kota Besar di Indonesia

Harga rumah terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Milenial ataupun Gen Z pun menghadapi tantangan untuk mencari hunian yang tepat, terutama sesuai dengan pendapatannya.

Untuk mengetahui harga rumah di lima kota besar, Jangkara Data Lab melaksanakan riset harga rumah di Jakarta, Bandung, Jogja, Semarang, dan Surabaya. Riset ini akan menyajikan tabel data terkait rentang harga rumah/apartemen di lima kota besar di atas berbasiskan kecamatan, serta perkiraan jarak antara kecamatan dengan pusat kota.

Data primer dalam riset ini menggunakan data iklan (listing) jual beli rumah dan apartemen di dua platform penjualan properti yakni rumah123.com dan lamudi.co. Pengumpulan data dilakukan dengan crawling data menggunakan big data engines milik PT Nestara Teknologi Teradata. Pencarian data menggunakan filter harga rumah Rp 100 juta– Rp 1 miliar di lima kota besar di Para laks Indonesia yakni kota-kota di DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Yogyakarta.  Crawling data dilakukan pada 12 Mei 2022, dengan pengolahan dan verifikasi data dilakukan pada 12 – 23 Mei 2022 oleh Tim Jangkara Data Lab.

Pengukuran perkiraan jarak menggunakan Google Maps dengan melakukan pembulatan ke atas pada jumlah kilometer. Patokan dalam data ini adalah jumlah iklan. Total jumlah iklan tidak sama dengan total jumlah rumah, sebab satu rumah bisa memiliki beberapa iklan.

Dari hasil pengolahan data, ditemukan 6.178 listing rumah/apartemen di platform jual beli properti Rumah123 (2.040) dan Lamudi (4.138) Pada periode 12 Mei 2022. Dari jumlah tersebut, listing rumah mendominasi dengan persentase 93 persen, sisanya listing apartemen.

Semarang menjadi kota dengan listing terbanyak dengan total 1.417 iklan rumah/apartemen. Jakarta menjadi kota yang mendapatkan spektrum pencarian yang paling luas. Artinya, saat memasukkan kata kunci nama kota Jakarta dalam pencarian produk properti, muncul rumah di kota-kota lain di luar Jakarta. Semakin luasnya spektrum hasil pencarian menunjukkan pembangunan pemukiman semakin mengarah ke luar Provinsi DKI Jakarta. Ada 8 kota/kabupaten di luar provinsi DKI Jakarta yang masuk dalam spektrum.

Semarang mendapatkan spektrum pencarian terkecil. Hanya 2 kabupaten/kota di luar kota Semarang yang tertangkap dalam pencarian yakni Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak. Keduanya masih berada di wilayah Jawa Tengah.

Kota Yogyakarta menjadi kota dengan biaya properti minimal yang paling tinggi. Untuk bisa tinggal di wilayah administrasi Kota Yogyakarta, dana yang harus disiapkan untuk membeli properti di kota tersebut minimal Rp 500 juta– Rp 599 juta. Jumlah rumah atau apartemen dalam kota yang diiklankan juga memang relatif sedikit. Sehingga rumah yang lebih terjangkau harus bergeser ke daerah utara (Sleman), selatan (Bantul dan Gunungkidul), timur (Sleman) dan barat (Bantul dan Kulonprogo).